Wednesday, March 16, 2016

Mengambil hikmah dari kisah 3 rasul pilihan Allah

Wahai saudaraku ... Semua yang kita miliki bukanlah jaminan untuk bisa menggapai ridha Allah, Tuhan pencipta alam semesta.. banyak warna warni dan misteri yang ada di dunia ini. semuanya telah diatur oleh Dzat Yang Maha Pengasih.. mari membaca dan mengambil hikmah dr 3 kisah Rasul Allah berikut ini.


Konon Nabi Ibrahim adalah putera dari seoarang pembuat patung yang dijadikan alat untuk menyekutukan Allah. Namun, Allah mempunyai rencana lain terhadap masa depan Nabi Ibrahim.. Allah menghendaki Beliau untuk menjadi Nabi sekaligus Rasul yang mempunyai derajat agung di sisi Allah. Bahkan Allah juga mengaruniai Beliau, seorang putera yang juga menjadi rasul di muka bumi ini.. dari hal ini kita bisa mengambil hikmah bahwa seandainya kita berasal dr keturunan orang yang pendosa, bukan berarti harus ikut untuk menjadi orang yang berdosa pula.


Ketika banjir bandang sedang mengamuk dahsyat, Nabi Nuh melihat puteranya "Kan'an" sedang bersusah payah menghindari adzab Allah. Beliau merasa iba dan mengajak sang putera untuk nikut naik ke kapal bersama orang orang yang beriman.. Namun, dengan keras kepala Kan'an menolak ajakan Beliau dan mengatakan akan naik ke gunung, tidak mungkin banjir akan naik sampai ke gunung. Alhasil anak durhaka itu pun tersapu oleh gelombang banjir yang dahsyat. terbalik dengan kisah Nabi Ibrahim, kita bisa mengambil pelajaran bahwa sebaik apapun orang tua atau nenek moyang kita bukanlah jaminan jika kita akan menjadi orang yang beruntung di sisi Allah.


Satu lagi kisah dari Nabi Luth. Beliau ditugaskan oleh Allah untuk menyeru kaumnya agar meninggalkan perbuatan tercela homo dan lesbian (lelaki menyukai lelaki dan perempuan menyukai perempuan) ... Namun, bukan hanya kaumnya saja yang menolak ajakan beliau, Sang Istri juga ikut menolak dan tidak beriman kepada Allah.. Usai mendapat kabar dari malaikat yang menyamar karena kaum Nabi Luth sudah melampaui batas, subuh subuh sekali Nabi Luth dan pengikutnya yang beriman meninggalkan desa. Beliau juga diperintah oleh Allah untuk meninggalkan istrinya karena sang istri termasuk orang yang akan mendapatkan adzab. dr kisah ini, kita bisa memetik hikmah jika kesholehan seorang suami tidak menjamin sang istri akan ikut menjdi orang baik.



Semoga Allah melindungi kita dari perbuatan perbuatan buruk yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Terutama yang berkaitan dengan akidah dan keyakinan dalam kehidupan yang fana ini.

No comments:

Post a Comment